Ads 468x60px

Pages

Subscribe:

Labels

Rabu, 28 September 2011

Surabaya dan Semarang Target Bom Selanjutnya

Surabaya dan Semarang merupakan target bom selanjutnya, demikian travel summary, Kemenlu Inggris. Terkait bom bunuh diri di Solo, Inggris meminta warganya memonitor media lokal Indonesia. Menurut Kemlu Inggris, di seluruh Indonesia masih ada ancaman teroris. Kelompok teroris masih berencana dan berniat melakukan serangan kapan pun dan di mana pun. Serangan tersebut tidak pandang bulu, termasuk tempat yang sering dikunjungi ekspatriat dan pelancong asing.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kemenlu Ingris dalam travel summary untuk wilayah Indonesia menulis sebagai berikut: "Menyusul serangan bom bunuh diri pada 15 April di sebuah masjid di Cirebon, Jawa Barat yang mengakibatkan 26 orang terluka, kami yakin serangan lebih lanjut mungkin direncanakan di lokasi lain di Jawa termasuk Semarang,Surabaya dan Surakarta (Solo)".


Tulisan itu ipublikasikan di http://www.fco.gov.uk. Tulisan di laman tersebut diperbarui pada 25 September 2011, saat bom bunuh diri meledak di Solo. Kemlu Inggris juga menyebut, serangan semacam itu menargetkan pemerintah Indonesia, kepentingan penegak hukum atau tempat umum, termasuk tempat ibadah.


Solo (gereja GBIS Kepunton) terbukti telah dibom. Apakah Surabaya dan Semarang akan menjadi target berikutnya ?

"Kami sudah mengetahui informasi itu. Pengamanan di Surabaya tetap kami lakukan sesuai dengan standard keamanan," kata Kombespol Coki Manurung kepada wartawan, Selasa (27/9/2011).

Kapolrestabes Surabaya ini mengatakan bahwa tempat ibadah khususnya gereja memang menjadi prioritas utama pengamanan. Tetapi tempat lain seperti kantor konjen negara lain, mall, hotel, tempat hiburan malam dan juga tempat banyak orang asing berkumpul terus dipantau dan diawasi.

Untuk pengamanan gereja, Coki telah memerintahkan polsek jajarannya untuk mengawasi penuh setiap gereja yang ada di wilayahnya, khususnya saat berlangsung acara kebaktian.

"Para kapolsek sudah mengumpulkan dan berkoordinasi dengan para pengurus gereja. Selain pengamanan polisi, pengamanan internal gereja juga diintensifkan," tambah Coki.

Mantan Dirnarkoba ini menambahkan bahwa pengawasan gereja akan diperketat untuk gereja yang tergolong besar. Karena gereja menampung lebih banyak umat. Minimal akan ada 10 personel polisi yang berjaga di gereja besar. Di Surabaya, dari 400 an gereja yang ada, setidaknya ada 10 - 20 gereja besar yang memerlukan pengamanan dengan lebih banyak personel.

Coki mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan muspida untuk all out melakukan pengamanan terkait teroris. Karena yang menghadapi teroris bukan hanya polisi aja, tetapi juga masyarakat.

"Pengamanan dilakukan sesuai standar keamanan. Masyarakat jangan diresahkan dengan berita seperti itu," tandas Coki.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar