Nenshi lahir di Toronto, Kanada. Dia keturunan India, namun akar keluarganya ada di Tanzania. Pria berusia 39 tahun ini meraih gelar Bachelor of Commerce dari University of Calgary. Gelar master diraihnya di bidang Kebijakan Publik di Harvard University, meraih simpati pemilih karena memiliki program yang realistis.
Ia memfokuskan pada kemudahan birokrasi, dan meningkatkan taraf hidup rakyat. Juga manajemen kota yang lebih baik, serta mengurangi angka kemiskinan. "Ke sanalah kami tengah menuju saat ini; menjadikan Calgary kota yang terbuka, ramah, dan penuh toleransi," kata kolektor topi koboi ini.
Yang pasti, seperti diulas di beberapa media, Nenshi tampil apa adanya, dengan mengandalkan kharisma dan selera humornya yang menyegarkan. Dia juga 'menjual' program yang realistis selama kepemimpinannya.
"Di Kanada dan khususnya di Calgary, sangat mungkin bagi siapa saja untuk melakukan dan menjadi apa pun, terlepas dari manapun Anda berasal," ujarnya merendah.
Saat terpilih, ia tak menyangka publikasi atas dirinya akan begitu luar biasa. Namanya sohor tak hanya di Kanada, tapi juga dunia. CNN, Time, Al Jazeera dan beberapa kantor berita skala dunia memuat kisahnya. "Mereka tiba-tiba menjadi 'peduli' dan menyorot apa yang akan saya lakukan setelah menang, dengan mengaitkan latar belakang agama saya," katanya.
Ia belajar cepat. Seluruh komunitas dirangkulnya, dan dia ingin menjadi pelayan masyarakat yang baik. "Kami ingin orang-orang yang duduk dalam birokrasi adalah orang-orang yang lebih baik dari sebelumnya, dan itulah yang kini terjadi di Calgary," katanya.
Satu lagi kelebihannya: ia memanaj komunitasnya tak hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya. Di ranah maya, ia memiliki jutaan 'rakyat'. Dari merekalah, ia juga berbagi tentang cara terbaik membangun Calgary. "Melalui Twitter, saya kerap dapat masukan berharga," katanya. (Sumber Republika)
Baca juga Postingan (Mengenal Fungsi Sistem Rem ABS, Yahoo Akan Dibeli Alibaba, Google Chrome Diprediksi Salip Firefox)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar