Ads 468x60px

Pages

Subscribe:

Labels

Jumat, 07 Oktober 2011

Steve Jobs Tidak Pedulikan Ayahnya


Selain meninggalkan duka bagi dunia, kematian Jobs juga menampilkan satu sisi kemanusiaan Jobs yang tidak banyak diketahui orang, yaitu dia tidak peduli dari mana dia berasal.  Hal ini terungkap dari pernyataan Abdulfattah Jandali yang merupakan ayah biologis Jobs.

Jandali berkata, "Saya harus menyerahkan Jobs karena ayah Joanne tidak merestui hubungan kami. Dia orang yang sangat konservatif. Maka Joanne sepakat menyerahkan Jobs untuk adopsi," kata dia.


"Seandainya pun, kami tidakk menyerahkan Jobs. Saya tetap yakin Jobs akan seterkenal sekarang. Otaknya memang encer. Dia memang tak lulus kuliah, tapi saya kira dia akan berhasil dalam apapun bidangnya," kata Jandali lagi.


Jandali mengakui ia tak akrab dengan Jobs. Meskipun ia beberapa kali mengirimkan kartu ucapan selamat ulang tahun. "Tapi tak ada dari kami yang berani lebih dekat lagi. Saya rasa kalau dia (Jobs) ingin bertemua saya ia tahu harus ke mana."
Menurut Jandali, Jobs paham betul darah Arab yang mengalir di tubuhnya tapi Jobs tak ambil pusing. Dia punya sikap sendiri terkait hal ini. Jandali sekarang berumur 80 tahun. Dia mantan profesor politik. Saat ini Jandali tinggal di Nevada, dia dapat jabatan sebagai salah satu eksekutif di Reno Nevada.
Namun keduanya tak pernah bertemu. Kata Jandali, Jobs tahu di mana ia bisa bertemu dengannya. "Banyak orang yang tahu kalau Jobs berdarah Suriah, tapi dia tak peduli akan hal itu. Jobs punya sikapnya sendiri soal keturunannya, maklumlah dia kan jenius," kata Jandali. 
Maukah keduanya bertegur sapa? Jandali mengatakan mau, tapi "Ini terdengar aneh tapi saya belum siap. Bahkan bila kami berada di tubir kematian sekalipun saya rasa kami masih enggan untuk saling telepon," kata dia.
Terlepas dari hal ini, Jandali mengakui kalau ia menyesal memberikan Jobs untuk diadopsi. "Saya tak tahu apakah Steve tahu, kalau putusan adopsi itu bukan saya yang ambil," katanya. "Kalau saya bisa memilih saat itu tentu saya pilih untuk tetap bersama Steven."
Saat muda, ayah Jobs kuliah di American University di Beirut. Dia adalah Abdulfattah Jandali. Jandali bertemu Joanne Carole Schieble, ibu biologis Jobs, saat keduanya kuliah di Wisconsin pada 1950an. Demikian penuturan Jandali pada harian Al-Hayat. Lima tahun berhubungan dan punya anak (Jobs) keduanya akhirnya mengambil jalan pahit. Menyerahkan anak semata wayang mereka untuk diadopsi orang tua lain.  (Sumber Republika)


Baca juga postingan (Korea Pendukung Terbanyak, Pulau Komodo Jadi 7 Wonder, Hyun Bin Bukan Artis Idola Ayu Ting TingInilah Tulisan Selebaran Bom ATM BRI )  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar