Seperti dilansir news.com.au, Selasa (4/10/2011), puluhan mayat berserakan di jalan sertai puing-puing bangunan memenuhi jalan. Tentara berseragam tampak menyeret para korban terluka untuk menjauh dari lokasi ledakan.
Kepala layanan ambulans Mogadishu, Ali Muse mengatakan, bahwa setidaknya 70 orang tewas dan sedikitnya 30 terluka.
Ledakan ini adalah serangan terbesar di ibukota Somalia sejak kelompok pemberontak Islamis al-Shabab menarik sebagian besar pasukannya pada Agustus 2011 lalu. Kelompok itu pun kini melawan kembali dengan gaya serangan gerilya, termasuk bom mobil yang baru saja terjadi ini. Atas peristiwa ini, Al-Shabab segera mengaku bertanggung jawab dalams ebuah pengakuan di website.
Ali Hussein, seorang perwira polisi di Mogadishu mengatakan kendaraan meledak setelah melaju dari pos pemeriksaan di pintu masuk ke kantor Departemen Pendidikan.
Al-Shabab merupakan veteran militan konflik Afghanistan dan Irak yang telah dilatih melakukan serangkaian kegiatan seperti bom bunuh diri dan tembakan oleh penembak jitu. Kelompok ini melaksanakan pemboman bunuh diri ganda di Uganda pada bulan Juli 2010 yang menewaskan 76 orang saat menonton bareng final Piala Dunia di televisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar