Pelaku pengeboman Gereja Bethel Injil Sepenuh Keputen, Solo sempat membuka situs balap MotoGP di sebuah warung internet dekat gereja. Ia juga membuka berita-berita soal kekejaman tentara Amerika Serikat di Afganistan.
Sebelum melakukan aksinya, pria tersebut sempat menitipkan tas kepada Rina, petugas warnet Solonet yang berlokasi sekitar 200 meter dari GBIS Kepunton. Kepada penjaga warnet, pria itu mengaku hendak buang air ke toilet. Keduanya sempat mengobrol sejenak. Laki-laki tersebut mengaku dari Jakarta dan hendak mencari pekerjaan di Solo.
"Kalau logatnya sih sepertinya bukan orang Jawa karena ngakunya tak bisa bahasa Jawa. Tapi, kelihatannya bukan orang Solo," kata Rina kepadaTribunnews.com.
Setelah pergi, pria itu lantas kembali lagi ke warnet. Sama seperti yang pertama, ia menuju ke bilik nomor 9. Pria itu mulai mengakses internet kira-kira pukul 10.15 WIB dan mengganti username untuk mengakses internet dari Oki menjadi Eko. Kali ini pria tersebut hanya bermain sekitar 10 menit, lantas keluar. "Setelah selesai, ia lantas keluar tak tahu ke mana. Tasnya tetap ditinggal," ujar Rina.
Petugas warnet mengatakan, dari catatan di komputer yang digunakan oleh pelaku, diketahui bahwa pria tersebut sempat membuka situs balap motor MotoGP 2011. Pelaku kemudian membuka situs berita dan membaca sejumlah artikel, antara lain, tentang kekejaman tentara AS di Afganistan, aksi bom bunuh diri, dan perjuangan para mujahid.
Pelaku juga sempat mengganti baju sebelum menuju ke GBIS Kepunton. Di dalam tas yang ditinggalkannya terdapat Al Quran, minyak wangi, charger baterai ponsel, dan pulpen. (Sumber Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar