Ads 468x60px

Pages

Subscribe:

Labels

Senin, 10 Oktober 2011

1 Abad Revolusi China


Kekaisar China yang telah ada lebih dari 2.000 tahun yang lalu, akhirnya pada tanggal 10.10.1911 terjadi revolusi Xinhai yang berhasil menggulingkan kekasisar China yang telah berdiri lebih dari 20 abad tersebut. Kaisar China yang terakhir bekuasa adalah Pu Yi, yang resmi turun dari tahtanya pada 12 Februari 1912.

Revolusi ini menjadikan China sebagai negara Republik, para tokoh dari revolusi ini salah satunya adalah Dr. Sun Yat Sen. Revolusi ini merupakan reaksi dari rakyat yang tidak percaya lagi kepada kaisar, karena kekaisar tidak mampu lagi mengangkat pamor China, dimana China yang merupakan Negara yang kekuasaan paling luas harus tunduk pada kekuasaan asing baik barat maupun Jepang, sehingga rakyat menjadi melarat.

Menurut sejarawan Edward J. M. Rhoads dalam bukunya yang berjudul "Manchus & Han: Ethnic Relations and Political Power in Late Qing and Early Republican China, 1861-1928," peristiwa itu dikenal dengan Revolusi Xinhai (Hsinhai), yang juga populer disebut Revolusi 1911 atau Revolusi China.


Revolusi ditandai dengan kudeta militer di Wuhan, China bagian tengah, yang dilancarkan kelompok bawah tanah anti dinasti Qing dengan dukungan kaum revolusioner di pengasingan.
Konflik senjata yang saat itu berlangsung berhasil diakhiri melalui kompromi politik antara Yuan Shikai, panglima militer dinasti Qing, dengan Sun Yat-sen, yang merupakan pemimpin Aliansi Kaum Revolusioner China (Tongmenghui).


Kompromi itu juga menghasilkan pengalihan kekuasaan dari dinasti Qing ke republik yang baru. Pemerintahan republik dijalankan oleh Yuan, yaitu bentukan dari partai-partai politik dan hasil pemilu parlemen pertama pada 1913. Sun Yat-sen sendiri sempat menjadi Presiden sementara Republik China, dari 29 Desember 1911 hingga 10 Maret 1912.  


Setelah kekaisaran berhasil dijungkalkan, situasi di China bukannya langsung membaik. Negara itu tak lama kemudian dilanda perang saudara selama bertahun-tahun, yang berujung pada pertikaian dua kubu - yaitu kekuatan nasionalis pimpinan Jenderal Chiang Kai-sek dan kubu Komunis pimpinan Mao Zedong.
Pada 1949, kubu Nasionalis akhirnya tersingkir dari China Daratan. Mereka lalu pindah ke Pulau Taiwan dengan tetap memakai nama negara Republik China. Kubu komunis pada 1 Oktober 1949 mendirikan negara baru bernama Republik Rakyat China.


Namun, pemerintah dan rakyat RRC - termasuk di Hong Kong dan Makau - tetap merayakan perjuangan 10 Oktober 1911 itu sebagai Peringatan Revolusi Xinhai. Sedangkan Republik China di Taiwan menjadikan tanggal 10 Oktober sebagai hari jadi negara mereka.  (Sumber VivaNews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar